Chris Roberts
Karawang - Seorang hacker terkenal mengklaim kalau dia
mampu menyusup ke sistem komputer pesawat komersial, bahkan mengubah
posisi pesawat saat sedang terbang di angkasa. Kabar ini pun bikin
heboh.
Sang hacker adalah Chris Roberts yang tenar di Amerika
Serikat sebagai pakar sekuriti. Bulan lalu, Robert sempai diinvestigasi
Federal Bureau Investigation (FBI) karena memposting di Twitter kalau
dia bisa menelusup ke sistem pesawat maskapai United Airlines.
Sebelumnya,
Roberts ternyata juga sempat ditemui oleh agen FBI Bernama Mark Huley
yang mewawancarainya soal kemungkinan adanya celah keamanan di sistem
hiburan In Flight Entertainment System (IFE) pada pesawat Boeing 737,
757 dan Airbus A320.
Kepada Mark inilah, Roberts mengaku pernah
melakukan hack pada sistem IFE yang dibuat oleh Panasonic dan Thales.
Dia melakukannya sekitar 15 sampai 20 kali di beberapa penerbangan
pesawat komersial antara tahun 2011 sampai 2014.
Dikutip detikINET
dari United Press International, Minggu (17/5/2015), Roberts
mendapatkan akses pada sistem itu dengan menghubungkan laptopnya di box
elektronik IFE di bawah kursi penumpang. Jika berhasil masuk, dia bisa
mengakses sistem lain, termasuk Thrust Management Computer yang
mengendalikan mesin
Roberts
juga mengklaim kalau dia bisa memasukkan kode di Thrust Management
Computer itu saat terbang di sebuah pesawat dan pernah sukses mengontrol
sistem mesin untuk menggerakkan pesawat.
"Dia mengatakan kalau
dia menyebabkan salah satu mesin pesawat naik, sebagai akibatnya ada
gerakan menyamping dari pesawat itu," tulis agen Mark yang dokumen
wawancaranya itu bocor ke media.
Roberts juga menyatakan kalau ia
mampu memonitor trafik penerbangan dari sistem komputer yang ada di
kokpit pesawat. Tapi tak dijelaskan dalam penerbangan apa dan pesawat
jenis apa Roberts melakukan aksinya.
Sang agen memperingatkan
kalau perbuatan semacam itu adalah kriminalitas. Roberts pun berjanji
tak akan melakukannya lagi. Tapi bulan April lalu, Roberts memposting
tweet kalau dia bisa mengontrol sistem pesawat Boeing 737/800 dalam
penerbangan dari Chicago ke Philadelphia.
Tweet itu dianggap
aparat sebagai ancaman dan Roberts langsung diintegorasi FBI. Sedangkan
perangkat komputernya disita untuk diselidiki.
Sampai sejauh ini,
belum ada tindakan hukum terhadap aktivitas Roberts. Tapi tak urung,
kasus ini menimbulkan kehebohan karena ada kemungkinan hacker mengontrol
pesawat terbang komersial. Apalagi kalau niatnya jahat, bisa ada
celaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar