Kepolisian mengindikasikan adanya keterlibatan jaringan internasional
pada para tersangka pembobol data kartu kredit di Bodyshop, Jakarta. Hal
ini mengingat alamat internet protokol (IP address) pembobol berada di
luar negeri.
\\\"Disamping gunakan program khusus,
mereka ini diduga sindikat internasional. Karena setelah dilacak IP
addressnya ternyata ada di Jerman, Prancis, Cina, dan Amerika,\\\" kata
Kasubdit Sumdaling Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Nazli Harahap
kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (30\/5\/2013).
Lanjut
Nazli, para pembobol data kartu kredit dan debit ini sudah beroperasi
sejak tahun 2009. Mereka satu sindikat dengan pelaku pembobol kartu
kredit modus offline yang pernah diungkap oleh jajaran Subdit Resmob
Polda Metro Jaya, tahun lalu.
\\\"Salah satu tersangka
Andi Rubianto dia sudah divonis, lalu keluar dan melakukan aksinya lagi.
Sekarang dia ditahan di Polres Pangkal Pinang untuk kasus yang
sama,\\\" kata Nazli.
Subdit Sumdaling Ditreskrimsus
Polda Metro Jaya menangkap empat tersangka terkait pembobolan kartu
kredit di Bodyshop ini. Keempat tersangka yang ditangkap yakni seorang
perempuan SA alias A (36) ditangkap di Medan bersama suaminya TK alias
Acuan (37), seorang lelaki berinisial KN (28) ditangkap di Sidoarjo,
Jawa Tengah dan seorang laki-laki berinisial FA (36) di Sidoarjo, Jawa
Tengah.
\\\"FA merupakan residivis kasus yang sama yang pernah ditangani Resmob Polda Metro Jaya,\\\" kata Nazli lagi.
Dalam
praktiknya, mereka membeli data yang sudah diretas oleh pelaku
internasional melalui toko-toko yang menggunakan mesin EDC (electronic
data capture). Data-data tersebut kemudian dijual di situs-situs seperti
www.topdumpspro.com, www.icq.com dan www.dumps777.com.
Data
yang diperoleh dari situs-situs tersebut kemudian dikloning dengan
menggunakan encoder dan kartu magnetik. Tersangka lalu melapisi kartu
magnetik yang sudah diisi data tersebut kemudian dibuat mirip seperti
kartu aslinya.
Dalam kasus tersebut, polisi masih
memburu 2 DPO yakni AC, seorang perempuan berusia 39 tahun. Ia berperan
membantu SA untuk berbelanja dengan menggunakan kartu kredit yang telah
dipalsukan dengan kartu kredit atau kartu debit curian.
Selain
itu, polisi juga masih memburu MD, laki-laki berusia 30 tahun. Ia turut
membantu FA untuk berbelanja dengan menggunakan kartu kredit yang telah
dipalsukan.
Beberapa tersangka lain yang sudah
diamankan oleh Polda Metro Jaya terkait kelompok ini antara lain AW,
laki-laki berusia 40 tahun. Dia ditangkap pada Februari 2013 dan
diproses atas keterlibatan penggunaan kartu kredit yang telah dipalsukan
dengan data kartu kredit curian.
Kemudian, tersangka
ER alias AS (45), telah ditangkap pada April 2013 dan diproses atas
keterlibatan penggunaan kartu kredit yang telah dipalsukan dengan data
kartu kredit curian di Carrefour, Bintaro.
\\\"Saat
ditangkap, 2 orang DPO berhasil melarikan diri yakni AY dan HK, dimana
HK berperan memberikan mesin EDC kepada tersangka SA, yang saat ini
sudah disita,\\\" tukasnya.
Sementara itu, Kepala
Bidang Humas Polda Metro Jaya mengimbau kepada pengguna kartu kredit dan
debit agar lebih waspada pada saat melakukan transaksi pembelian
barang.
\\\"Usahakan hindari penggesekkan kartu lebih
dari satu kali atau selain dari digesek di mesin EDC milik bank yang
resmi,\\\" kata dia.
Ia juga mengimbau nasabah untuk memusnahkan kartu debit atau kredit yang habis masa berlakunya dengan cara dipotong.
Pemilik
merchant yang menyediakan mesin EDC juga diimbau untuk memastikan masa
berlaku dan keaslian kartu yang digunakan konsumen. Pastikan juga nomor
kartu yang tertera pada sales draft sesuai dengan nomor kartu yang
tertera pada fisik kartu.
\\\"Hindari penggesekan kartu diluar pada mesin EDC milik bank yang telah diotorisasi,\\\" kata dia.
Kemudian,
teliti tandatangan pemegang kartu di atas sales draft dengan yang
tertera pada fisik kartu. Waspada terhadap konsumen yang mengeluarkan
kartu dalam jumlah yang tidak wajar.
Senin, 29 Mei 2017
Pembobol Kartu Kredit di Bodyshop di Duga Terkait Jaringan Internasional
Olga Syahputra Resmi jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik
Artis Olga Syahputra, tersangka kasus pencemaran nama baik dan perbuatan
tidak menyenangkan, mangkir dari panggilan pemeriksaan penyidik polisi 2
hari lalu.
"Sudah dipanggil penyidik sebagai tersangka, tapi belum datang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Rikwanto menuturkan, hari ini penyidik melayangkan lagi surat panggilan untuk pemeriksaan selanjutnya. Polisi akan memeriksanya pada Kamis, 3 Oktober 2013 pekan depan.
"Kamis pekan depan dia harus datang diperiksa. Diharapkan yang bersangkutan datang. Kalau memang tidak datang akan dijemput, tapi dikonfirmasi dulu apa karena sakit," ujarnya.
Dalam kasus ini, Olga Syahputra dilaporkan dokter Febby Karina atas dugaan pencemaran nama baik melalui media dalam tayangan yang dipandu Olga pada 23 Mei 2013 lalu.
Laporan bernomor LP/2077/IV/2013/PMJ/Dit reskrimum itu memuat pasal dugaan pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan, fitnah, dan tindak pidana dalam UU ITE.
"Sudah dipanggil penyidik sebagai tersangka, tapi belum datang," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Rikwanto menuturkan, hari ini penyidik melayangkan lagi surat panggilan untuk pemeriksaan selanjutnya. Polisi akan memeriksanya pada Kamis, 3 Oktober 2013 pekan depan.
"Kamis pekan depan dia harus datang diperiksa. Diharapkan yang bersangkutan datang. Kalau memang tidak datang akan dijemput, tapi dikonfirmasi dulu apa karena sakit," ujarnya.
Dalam kasus ini, Olga Syahputra dilaporkan dokter Febby Karina atas dugaan pencemaran nama baik melalui media dalam tayangan yang dipandu Olga pada 23 Mei 2013 lalu.
Laporan bernomor LP/2077/IV/2013/PMJ/Dit reskrimum itu memuat pasal dugaan pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan, fitnah, dan tindak pidana dalam UU ITE.
Jumat, 19 Mei 2017
Anonymous Kembali Beraksi dengan Meretas Sony PlayStation Network
Perusahaan yang bergerak dalam bidang game online ini, pernah mengalami peretasan pada April 2011. Sekelompok Hacker berhasil menghebohkan dunia dengan menembus sistem keamanan Sony dan mencuri 77 juta data akun serta kartu kredit yang telah dienkripsi.
Dalam aksi tersebut setidaknya membuat banyak user tidak bisa memainkan game di PS 3 dan PS portable secara online via layanan Sony PlayStation Network. Setelah dilakukan penyelidikan ternyata kelompok peretasnya adalah Anonymous.
Lagi-lagi Albert Gonzalez Menggemparkan Dunia Maya dengan Meretas TJX Companies
Peretasan TJX
TJX merupakan perusahaan perdagangan yang membawahi perusahan retailer, seperti TJ Maxx, Marshall’s, dan HomeGoods.
Adalah hacker bernama Albert Gonzalez. Pada 2006 lalu, Gonzalez berhasil membobol masuk kedalam database jaringan perusahaan tersebut dan ia mencuri data kartu kredit para pelanggan TJX.
Aksinya tersebut berakhir pada 2007, tidak tanggung-tanggung selama 18 bulan Gonzalez berhasil mencuri sekitar 94 juta data kartu kredit serta debit dari pelanggan.
Tidak kapok pembobolan yang dilakukannya terhadap TJX, dengan virus yang sama, beberapa waktu kemudian ia berhasil meretas Heartland Payment Systems pada 2009.
Heartland Payment Systems juga bergerak dalam bidang penyedia layanan kartu kredit.
Gonzalez dan kawan-kawanya berhasil mencuri data kartu kredit pelanggan dengan jumlah yang lebih besar dari TJX sebelumnya. Tercatat ada sekitar 134 Juta kartu kredit yang berhasil dicuri.
Milw0rm Adalah Team "hacktivists" Mampu Meretas System Nuklir
Milw0rm
Milw0rm nama hacktivis ini terkenal ketika pada 3 Juni 1998 menyerang fasilitas riset nuklir utama milik India `Bhabha Atomic Reserach Center (BARC)` sebagai aksi protes anti-nuklir. Milw0rm melancarkan aksinya di beberapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Russia, dan New Zealand.
Mereka pun akhirnya berhasil membobol firewall fasilitas tersebut, memperoleh data rahasia dari riset terbaru sebesar 5 MB, menghapus data yang ada di dua server, dan menulis pesan anti-nuklir pada situs pusat mereka. Tak disangka, kejadian tersebut berdampak sangat besar. Semua institusi serupa diketahui langsung memperketat sistem keamanannya.
Sebulan kemudian nama Milw0rm kembali mencuat ketika berhasil menyerang perusahaan hosting EasySpace yang hanya dalam waktu 1 jam pesan anti-nuklir muncul di 300 situs web lainnya, termasuk situs FIFA World Cup, Wibledon, Ritz Hotel, Drew Barrymore, dan Keluarga Kerajaan Saudi.
Kevin Mitnick “The Legend Hacker “
Kevin Mitnick
Siapa yang gak kenal nama yang satu ini? bagi sebagain orang yg berkecimpung di Dunia IT pasti sudah gak asing dengan nama kevin mitnick, beliau sering disebut sebagai “The Legend Hacker “, “The Most Wanted Hacker” atau “The Super Hacker” atau “The World Most Famous Hacker”, banyak aja julukannya ya.
Kevin Mitnick lahir 6 Agustus 1963. Kalau dari kalian pernah menonton film berjudul Takedown (produksi tahun 2000) pasti sudah hapal dengan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh si Om Mitnick ini.
berikut adalah sedikit biografi dan apa yang dilakukan oleh Kevin Mitnick di dunia maya yang saya ambil sebagian besar dari sini.
Kevin Mitnick berasal dari keluarga yang sederhana, keluarganya tidak cukup berduit untuk memiliki komputer sendiri, Mitnick mempelajari komputer dengan nongkrong di toko radioshack atau di perpustakaan umum. Pada periode 1980-an, Mitnick mudah sekali keluar masuk sistem komputer. Namun pada akhir 1980-an ia sebenarnya ingin meninggalkan hobinya itu dan mulai mencari pekerjaan yang sah. Sayangnya, sebelum mendapatkannya, pada 1987 ia tertangkap karena menyusup perusahaan Santa Cruz Organization, sebuah perusahaan piranti lunak yang terutama bergerak di bidang sistem operasi Unix.
Ketika itu pengacara Mitncik berhasil menurunkan tuduhan kejahatan menjadi tindakan yang kurang baik, Mitnick pun hanya diganjar 3 tahun masa percobaan.
Tidak sampai setahun Mitnick kembali tersandung kasus hukum. Gara-garanya seorang teman yang komputernya ia gunakan untuk membobol komputer lain melaporkan Mitnick ke pihak berwajib. Computer yang dibobol Mitnick adalah milik Digital Equipment Corporation (DEC). Bandel banget si Om Mitnick ini ya
Dalam kasus DEC Mitnick mendapatkan masa tahanan yang lebih berat. Ketika itu pengacaranya menyebut Mitnick memiliki “kecanduan pada komputer yang tidak bisa dihentikan”. Ia diganjar 1 tahun penjara.
Di penjara Mitnick mendapatkan pengalaman yang buruk. Pada saat itu, nama Mitnick atau yang lebih dikenal dengan nama samaran ‘the Condor’ sebagai seorang penjahat komputer demikian melegenda. Sehingga sipir di Lompoc, penjara tempat Mitnick ditahan, mengira Mitnick bisa menyusup ke dalam komputer hanya dengan berbekal suara dan telepon. Make suara pada telepon bisa masuk ke komputer mungkin sipirnya sudah sedekimian parno sama Legenda yang satu ini kali ya.
Walhasil, Mitnick bukan hanya tidak boleh menggunakan telepon, ia juga menghabiskan waktu berbulan bulan dalam ruang isolasi. Tak heran jika kemudian ia dikabarkan mengalami sedikit gangguan jiwa saat menjalani hukuman di Lompoc.
Tahun 1989 Mitnick dilepaskan dari penjara. Ia berusaha mencari pekerjaan yang resmi, namun statusnya sebagai mantan narapidana membuat Mitnick sulit mempertahankan pekerjaan.
Akhirnya ia bekerja sebagai pendulang informasi untuk kantor penyelidik kantor swasta. Tentunya ini menyeret Mitnick kembali kepada dalam dunia maya. Pada awal 1990-an, Mitnickpun dicari lagi oleh FBI. Kali ini takut akan masuk ruang isolasi selama bertahun-tahun, Mitnick memutuskan untuk kabur. sedih amat dah.
Sebagai buronan Mitnick sering berpindah-pindah tempat tinggal dan selalu menanggalkan berbagai kebiasaannya. Namun, satu hal yang tidak bisa ditinggalkan adalah hobinya mengoprek komputer dan jaringan Internetnya.
Akhirnya setelah lama buron pada tahun 1995 Kevin Mitnick berhasil ditangkap, dan penangkapan tahun 1995 itu menandai awal dari kasus penahanan yang paling kontroversial terhadap seorang pelaku kejahatan cyber. Mitnick adalah seorang penyusup pada sistem komputer dan menjelma sebagai America’s Most Wanted Hacker. Kevin Mitnick dibebaskan pada tahun 2000 dengan syarat tak boleh menyentuh komputer atau telepon. Pada tahun 2002 baru ia boleh menggunakan komputer tapi tidak yang tersambung ke Internet. Baru tahun 2003 ia menggunakan Internet lagi untuk pertama kalinya.
Sejak dibebaskan Mitnick berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Ia menuliskan dua buku mengenai hacking, selain itu ia juga mendirikan perusahaan konsultan keamanan sendiri.
“Hacker adalah satu-satunya kejahatan yang keahliannya bisa digunakan lagi untuk sesuatu yang etis. Saya tidak pernah melihat itu dibidang lain, misal perampokan etis,” ungkap Mitnick.
Mungkin tidak akan cukup membahas tentang Kevin Mitnick secara detail, dan yang pasti sekarang Kevin Mitnick sudah menjadi seorang security profesional di Bidang IT, seperti yang tertera di kaos Kevin Mitnick diatas.
Berikut adalah daftar kejahatan Kevin Mitnick di bidang IT :
* Menggunakan Los Angeles Bus Transfer System untuk mendapatkan tumpangan gratis.
* Mengelabui FBI
* Hacking ke dalam DEC System ( Digital Equipment Corporation )
* Mendapatkan Administrator position dalam satu komputer IBM agar menang judi.
* Hacking Motorola, Nec, Nokia, Sun Microsystems dan Fujitsu Siemens Systems
* Dll
Siapa yang gak kenal nama yang satu ini? bagi sebagain orang yg berkecimpung di Dunia IT pasti sudah gak asing dengan nama kevin mitnick, beliau sering disebut sebagai “The Legend Hacker “, “The Most Wanted Hacker” atau “The Super Hacker” atau “The World Most Famous Hacker”, banyak aja julukannya ya.
Kevin Mitnick lahir 6 Agustus 1963. Kalau dari kalian pernah menonton film berjudul Takedown (produksi tahun 2000) pasti sudah hapal dengan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh si Om Mitnick ini.
berikut adalah sedikit biografi dan apa yang dilakukan oleh Kevin Mitnick di dunia maya yang saya ambil sebagian besar dari sini.
Kevin Mitnick berasal dari keluarga yang sederhana, keluarganya tidak cukup berduit untuk memiliki komputer sendiri, Mitnick mempelajari komputer dengan nongkrong di toko radioshack atau di perpustakaan umum. Pada periode 1980-an, Mitnick mudah sekali keluar masuk sistem komputer. Namun pada akhir 1980-an ia sebenarnya ingin meninggalkan hobinya itu dan mulai mencari pekerjaan yang sah. Sayangnya, sebelum mendapatkannya, pada 1987 ia tertangkap karena menyusup perusahaan Santa Cruz Organization, sebuah perusahaan piranti lunak yang terutama bergerak di bidang sistem operasi Unix.
Ketika itu pengacara Mitncik berhasil menurunkan tuduhan kejahatan menjadi tindakan yang kurang baik, Mitnick pun hanya diganjar 3 tahun masa percobaan.
Tidak sampai setahun Mitnick kembali tersandung kasus hukum. Gara-garanya seorang teman yang komputernya ia gunakan untuk membobol komputer lain melaporkan Mitnick ke pihak berwajib. Computer yang dibobol Mitnick adalah milik Digital Equipment Corporation (DEC). Bandel banget si Om Mitnick ini ya
Dalam kasus DEC Mitnick mendapatkan masa tahanan yang lebih berat. Ketika itu pengacaranya menyebut Mitnick memiliki “kecanduan pada komputer yang tidak bisa dihentikan”. Ia diganjar 1 tahun penjara.
Di penjara Mitnick mendapatkan pengalaman yang buruk. Pada saat itu, nama Mitnick atau yang lebih dikenal dengan nama samaran ‘the Condor’ sebagai seorang penjahat komputer demikian melegenda. Sehingga sipir di Lompoc, penjara tempat Mitnick ditahan, mengira Mitnick bisa menyusup ke dalam komputer hanya dengan berbekal suara dan telepon. Make suara pada telepon bisa masuk ke komputer mungkin sipirnya sudah sedekimian parno sama Legenda yang satu ini kali ya.
Walhasil, Mitnick bukan hanya tidak boleh menggunakan telepon, ia juga menghabiskan waktu berbulan bulan dalam ruang isolasi. Tak heran jika kemudian ia dikabarkan mengalami sedikit gangguan jiwa saat menjalani hukuman di Lompoc.
Tahun 1989 Mitnick dilepaskan dari penjara. Ia berusaha mencari pekerjaan yang resmi, namun statusnya sebagai mantan narapidana membuat Mitnick sulit mempertahankan pekerjaan.
Akhirnya ia bekerja sebagai pendulang informasi untuk kantor penyelidik kantor swasta. Tentunya ini menyeret Mitnick kembali kepada dalam dunia maya. Pada awal 1990-an, Mitnickpun dicari lagi oleh FBI. Kali ini takut akan masuk ruang isolasi selama bertahun-tahun, Mitnick memutuskan untuk kabur. sedih amat dah.
Sebagai buronan Mitnick sering berpindah-pindah tempat tinggal dan selalu menanggalkan berbagai kebiasaannya. Namun, satu hal yang tidak bisa ditinggalkan adalah hobinya mengoprek komputer dan jaringan Internetnya.
Akhirnya setelah lama buron pada tahun 1995 Kevin Mitnick berhasil ditangkap, dan penangkapan tahun 1995 itu menandai awal dari kasus penahanan yang paling kontroversial terhadap seorang pelaku kejahatan cyber. Mitnick adalah seorang penyusup pada sistem komputer dan menjelma sebagai America’s Most Wanted Hacker. Kevin Mitnick dibebaskan pada tahun 2000 dengan syarat tak boleh menyentuh komputer atau telepon. Pada tahun 2002 baru ia boleh menggunakan komputer tapi tidak yang tersambung ke Internet. Baru tahun 2003 ia menggunakan Internet lagi untuk pertama kalinya.
Sejak dibebaskan Mitnick berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Ia menuliskan dua buku mengenai hacking, selain itu ia juga mendirikan perusahaan konsultan keamanan sendiri.
“Hacker adalah satu-satunya kejahatan yang keahliannya bisa digunakan lagi untuk sesuatu yang etis. Saya tidak pernah melihat itu dibidang lain, misal perampokan etis,” ungkap Mitnick.
Mungkin tidak akan cukup membahas tentang Kevin Mitnick secara detail, dan yang pasti sekarang Kevin Mitnick sudah menjadi seorang security profesional di Bidang IT, seperti yang tertera di kaos Kevin Mitnick diatas.
Berikut adalah daftar kejahatan Kevin Mitnick di bidang IT :
* Menggunakan Los Angeles Bus Transfer System untuk mendapatkan tumpangan gratis.
* Mengelabui FBI
* Hacking ke dalam DEC System ( Digital Equipment Corporation )
* Mendapatkan Administrator position dalam satu komputer IBM agar menang judi.
* Hacking Motorola, Nec, Nokia, Sun Microsystems dan Fujitsu Siemens Systems
* Dll
Jonathan James adalah Cracker yang Bisa Menjebol Komputer NASA
Jonathan James
Jonathan Joseph James, itulah nama lengkapnya, seorang pemuda Amerika yang lahir pada tanggal 12 Desember 1983. Dia dikenal sebagai black hat hacker termuda, karena di usianya yang baru 16 tahun dia berhasil menjebol (hack) sistem keamanan Defense Threat Reduction Agency, yang merupakan cabang dari Departemen Keamanan AS. Dahsyat kan, Departemen Keamanan USA yang dia tembus sewaktu masih berumur 16 tahun.
Jonathan James mampu mencuri username, password dan melihat e mail-e mail rahasia. James juga berhasil menjebol komputer NASA dan mencuri software dengan harga US$1.7 juta, edaaaaan . Departemen Keadilan AS mengatakan bahwa software yang dicuri James berkaitan dengan stasiun ruang angkasa internasional, termasuk pengaturan suhu dan kelembapan di ruang angkasa. Karena ulah James, NASA harus menutup semua jaringan komputernya dengan biaya US$41.000.
James adalah remaja pertama yang dihukum secara federal untuk jenis pidana komputer hacking. Beroperasi di bawah C0mrade, James melakukan hack ke computer NASA dan Departemen Pertahanan untuk bersenang-senang .
Aksi-aksi kejahatan yang pernah dilakukan Jonathan James diantaranya adalah :
James dijatuhi hukuman enam bulan tahanan rumah.
Saya hanya melihat-lihat, bermain-main. Apa yang menyenangkan bagi saya adalah sebuah tantangan untuk melihat apa yang bisa dilakukannya.
kata; "James"
Rumah James digerebek sekitar 06:00 pada pagi hari 26 Januari 2000, oleh agen dari Departemen Pertahanan, NASA dan polisi setempat. James secara resmi dijatuhi hukuman tahanan rumah enam bulan dan masa percobaan, dan diwajibkan untuk menulis surat permintaan maaf kepada NASA dan Departemen Pertahanan. Dia juga dilarang menggunakan komputer untuk tujuan rekreasi hacker.Namun,James kemudian melanggar masa percobaan bahwa ketika ia dites positif untuk penggunaan narkoba dan yang kemudian ditahan oleh Amerika Serikat Marshall Layanan dan diterbangkan ke Alabama federal. Namun, enam bulan di penjara atas pelanggaran dia memperoleh pembebasan bersyarat. James menegaskan bahwa dia jera dan mungkin memulai sebuah perusahaan keamanan komputer.
Pada 18 Mei 2008, Jonathan James aka C0mrade mengakhiri kiprahnya. Agen Secret Service menuduhnya sebagai bagian dari konspirasi yang bertanggung jawab atas pencurian identitas terbesar dalam sejarah AS. Dia ditemukan mati akibat perbuatan sendiri dengan luka tembak di rumahnya pada 18 Mei 2008, kurang dari dua minggu setelah rumahnya diserbu agen sehubungan dengan aksi hacking yang menembus antara lain TJX, DSW dan OfficeMax lain. Dalam halaman lima catatan bunuh dirinya, Yakobus menulis bahwa dia tidak bersalah, tetapi para pejabat federal yakin akan membuatnya menjadi kambing hitam.
Bunuh dirinya tampaknya didorong oleh keyakinan bahwa dia akan dituntut atas kejahatan yang tidak dia lakukan”Saya jujur, jujur tidak ada hubungannya dengan TJX,” tulis James dalam catatan bunuh diri, “Saya tidak punya sistem ‘keadilan’ Mungkin tindakan saya. Hari ini, dan surat ini, akan mengirim pesan kuat kepada publik. Disisi lain, aku telah kehilangan kontrol atas situasi ini, dan ini adalah satu-satunya cara saya untuk mendapatkan kembali kontrol.
Jonathan Joseph James, itulah nama lengkapnya, seorang pemuda Amerika yang lahir pada tanggal 12 Desember 1983. Dia dikenal sebagai black hat hacker termuda, karena di usianya yang baru 16 tahun dia berhasil menjebol (hack) sistem keamanan Defense Threat Reduction Agency, yang merupakan cabang dari Departemen Keamanan AS. Dahsyat kan, Departemen Keamanan USA yang dia tembus sewaktu masih berumur 16 tahun.
Jonathan James mampu mencuri username, password dan melihat e mail-e mail rahasia. James juga berhasil menjebol komputer NASA dan mencuri software dengan harga US$1.7 juta, edaaaaan . Departemen Keadilan AS mengatakan bahwa software yang dicuri James berkaitan dengan stasiun ruang angkasa internasional, termasuk pengaturan suhu dan kelembapan di ruang angkasa. Karena ulah James, NASA harus menutup semua jaringan komputernya dengan biaya US$41.000.
James adalah remaja pertama yang dihukum secara federal untuk jenis pidana komputer hacking. Beroperasi di bawah C0mrade, James melakukan hack ke computer NASA dan Departemen Pertahanan untuk bersenang-senang .
Aksi-aksi kejahatan yang pernah dilakukan Jonathan James diantaranya adalah :
- Pernah menembus Marshall Space Flight Center di Huntsville, Alabama,
- Men-download perangkat lunak pengendalian lingkungan untuk International Space Station - program yang mengontrol suhu dan kelembaban di stasiun ruang hidup.
- Menginstal backdoor ke server Badan Pertahanan.
- Hacking TJX, DSW, OfficeMax.
- Dll.
James dijatuhi hukuman enam bulan tahanan rumah.
Saya hanya melihat-lihat, bermain-main. Apa yang menyenangkan bagi saya adalah sebuah tantangan untuk melihat apa yang bisa dilakukannya.
kata; "James"
Rumah James digerebek sekitar 06:00 pada pagi hari 26 Januari 2000, oleh agen dari Departemen Pertahanan, NASA dan polisi setempat. James secara resmi dijatuhi hukuman tahanan rumah enam bulan dan masa percobaan, dan diwajibkan untuk menulis surat permintaan maaf kepada NASA dan Departemen Pertahanan. Dia juga dilarang menggunakan komputer untuk tujuan rekreasi hacker.Namun,James kemudian melanggar masa percobaan bahwa ketika ia dites positif untuk penggunaan narkoba dan yang kemudian ditahan oleh Amerika Serikat Marshall Layanan dan diterbangkan ke Alabama federal. Namun, enam bulan di penjara atas pelanggaran dia memperoleh pembebasan bersyarat. James menegaskan bahwa dia jera dan mungkin memulai sebuah perusahaan keamanan komputer.
Pada 18 Mei 2008, Jonathan James aka C0mrade mengakhiri kiprahnya. Agen Secret Service menuduhnya sebagai bagian dari konspirasi yang bertanggung jawab atas pencurian identitas terbesar dalam sejarah AS. Dia ditemukan mati akibat perbuatan sendiri dengan luka tembak di rumahnya pada 18 Mei 2008, kurang dari dua minggu setelah rumahnya diserbu agen sehubungan dengan aksi hacking yang menembus antara lain TJX, DSW dan OfficeMax lain. Dalam halaman lima catatan bunuh dirinya, Yakobus menulis bahwa dia tidak bersalah, tetapi para pejabat federal yakin akan membuatnya menjadi kambing hitam.
Bunuh dirinya tampaknya didorong oleh keyakinan bahwa dia akan dituntut atas kejahatan yang tidak dia lakukan”Saya jujur, jujur tidak ada hubungannya dengan TJX,” tulis James dalam catatan bunuh diri, “Saya tidak punya sistem ‘keadilan’ Mungkin tindakan saya. Hari ini, dan surat ini, akan mengirim pesan kuat kepada publik. Disisi lain, aku telah kehilangan kontrol atas situasi ini, dan ini adalah satu-satunya cara saya untuk mendapatkan kembali kontrol.
Hacker ini Mampu Membobol Sistem Pertahanan Militer Perancis
Astra
(Ilustrasi Astra)
Belum ada yang mengetahui nama asli hacker
berbahaya ini, namun polisi di Yunani mengungkapkan bahwa Astra adalah
seorang ahli matematika berusia 58 tahun yang merupakan penduduk Athena.
Astra mulai melakukan cyber crime sejak tahun 2002 dan terparah di tahun 2005 karena Ia menyusup ke sistem perusahaan militer Perancis bernama Dassault. Ia mencuri informasi tentang beberapa senjata, pesawat terbang, dan teknologi lainnya lalu menjual ke pihak lain.
Heboh, Hacker Ini Klaim Bisa Belokkan Pesawat
Chris Roberts
Karawang - Seorang hacker terkenal mengklaim kalau dia mampu menyusup ke sistem komputer pesawat komersial, bahkan mengubah posisi pesawat saat sedang terbang di angkasa. Kabar ini pun bikin heboh.
Sang hacker adalah Chris Roberts yang tenar di Amerika Serikat sebagai pakar sekuriti. Bulan lalu, Robert sempai diinvestigasi Federal Bureau Investigation (FBI) karena memposting di Twitter kalau dia bisa menelusup ke sistem pesawat maskapai United Airlines.
Sebelumnya, Roberts ternyata juga sempat ditemui oleh agen FBI Bernama Mark Huley yang mewawancarainya soal kemungkinan adanya celah keamanan di sistem hiburan In Flight Entertainment System (IFE) pada pesawat Boeing 737, 757 dan Airbus A320.
Kepada Mark inilah, Roberts mengaku pernah melakukan hack pada sistem IFE yang dibuat oleh Panasonic dan Thales. Dia melakukannya sekitar 15 sampai 20 kali di beberapa penerbangan pesawat komersial antara tahun 2011 sampai 2014.
Dikutip detikINET dari United Press International, Minggu (17/5/2015), Roberts mendapatkan akses pada sistem itu dengan menghubungkan laptopnya di box elektronik IFE di bawah kursi penumpang. Jika berhasil masuk, dia bisa mengakses sistem lain, termasuk Thrust Management Computer yang mengendalikan mesin
Roberts juga mengklaim kalau dia bisa memasukkan kode di Thrust Management Computer itu saat terbang di sebuah pesawat dan pernah sukses mengontrol sistem mesin untuk menggerakkan pesawat.
"Dia mengatakan kalau dia menyebabkan salah satu mesin pesawat naik, sebagai akibatnya ada gerakan menyamping dari pesawat itu," tulis agen Mark yang dokumen wawancaranya itu bocor ke media.
Roberts juga menyatakan kalau ia mampu memonitor trafik penerbangan dari sistem komputer yang ada di kokpit pesawat. Tapi tak dijelaskan dalam penerbangan apa dan pesawat jenis apa Roberts melakukan aksinya.
Sang agen memperingatkan kalau perbuatan semacam itu adalah kriminalitas. Roberts pun berjanji tak akan melakukannya lagi. Tapi bulan April lalu, Roberts memposting tweet kalau dia bisa mengontrol sistem pesawat Boeing 737/800 dalam penerbangan dari Chicago ke Philadelphia.
Tweet itu dianggap aparat sebagai ancaman dan Roberts langsung diintegorasi FBI. Sedangkan perangkat komputernya disita untuk diselidiki.
Sampai sejauh ini, belum ada tindakan hukum terhadap aktivitas Roberts. Tapi tak urung, kasus ini menimbulkan kehebohan karena ada kemungkinan hacker mengontrol pesawat terbang komersial. Apalagi kalau niatnya jahat, bisa ada celaka.
Karawang - Seorang hacker terkenal mengklaim kalau dia mampu menyusup ke sistem komputer pesawat komersial, bahkan mengubah posisi pesawat saat sedang terbang di angkasa. Kabar ini pun bikin heboh.
Sang hacker adalah Chris Roberts yang tenar di Amerika Serikat sebagai pakar sekuriti. Bulan lalu, Robert sempai diinvestigasi Federal Bureau Investigation (FBI) karena memposting di Twitter kalau dia bisa menelusup ke sistem pesawat maskapai United Airlines.
Sebelumnya, Roberts ternyata juga sempat ditemui oleh agen FBI Bernama Mark Huley yang mewawancarainya soal kemungkinan adanya celah keamanan di sistem hiburan In Flight Entertainment System (IFE) pada pesawat Boeing 737, 757 dan Airbus A320.
Kepada Mark inilah, Roberts mengaku pernah melakukan hack pada sistem IFE yang dibuat oleh Panasonic dan Thales. Dia melakukannya sekitar 15 sampai 20 kali di beberapa penerbangan pesawat komersial antara tahun 2011 sampai 2014.
Dikutip detikINET dari United Press International, Minggu (17/5/2015), Roberts mendapatkan akses pada sistem itu dengan menghubungkan laptopnya di box elektronik IFE di bawah kursi penumpang. Jika berhasil masuk, dia bisa mengakses sistem lain, termasuk Thrust Management Computer yang mengendalikan mesin
Roberts juga mengklaim kalau dia bisa memasukkan kode di Thrust Management Computer itu saat terbang di sebuah pesawat dan pernah sukses mengontrol sistem mesin untuk menggerakkan pesawat.
"Dia mengatakan kalau dia menyebabkan salah satu mesin pesawat naik, sebagai akibatnya ada gerakan menyamping dari pesawat itu," tulis agen Mark yang dokumen wawancaranya itu bocor ke media.
Roberts juga menyatakan kalau ia mampu memonitor trafik penerbangan dari sistem komputer yang ada di kokpit pesawat. Tapi tak dijelaskan dalam penerbangan apa dan pesawat jenis apa Roberts melakukan aksinya.
Sang agen memperingatkan kalau perbuatan semacam itu adalah kriminalitas. Roberts pun berjanji tak akan melakukannya lagi. Tapi bulan April lalu, Roberts memposting tweet kalau dia bisa mengontrol sistem pesawat Boeing 737/800 dalam penerbangan dari Chicago ke Philadelphia.
Tweet itu dianggap aparat sebagai ancaman dan Roberts langsung diintegorasi FBI. Sedangkan perangkat komputernya disita untuk diselidiki.
Sampai sejauh ini, belum ada tindakan hukum terhadap aktivitas Roberts. Tapi tak urung, kasus ini menimbulkan kehebohan karena ada kemungkinan hacker mengontrol pesawat terbang komersial. Apalagi kalau niatnya jahat, bisa ada celaka.
Senin, 15 Mei 2017
Seorang Pemuda Asal Inggris Melawan Serangan Virus Ramsomware Wannacry
CyberCrime & CyberLaw
Jakarta - Seorang pemuda berusia 22 tahun asal Inggris dianggap pahlawan karena berhasil menghentikan penyebaran ransomware WannaCrypt atau sering juga dijuluki Wannacry ke tingkat yang lebih parah.
Tapi penyebaran itu bisa dihentikan oleh pakar sekuriti yang hanya mau disebut namanya sebagai MalwareTech. Dia tinggal di selatan Inggris dan diketahui bekerja untuk biro sekuriti Kryptos.
MalwareTech berhasil menemukan cara mematikan malware tersebut. Rupanya, ada tombol pembunuh di WannaCrypt yang bisa diaktifkan jika pembuatnya ingin menghentikan penyebarannya. Yaitu jika malware mengidentifikasi domain dalam keadaan live.
Jadi, pemuda ini melihat bahwa salah satu domain yang digunakan penyerang belum terdaftar. Maka dia mendaftarkan situs itu dan mengambil alihnya. Ternyata, malware menjadi tidak aktif.
"Kami berhasil mencegah penyebaran ransomware itu dan mencegahnya 'memeras' komputer baru sejak registrasi domain bersangkutan," sebutnya yang dikutip detikINET dari Guardian.
Meski sudah jadi pahlawan, ia tetap menolak menyebut identitas aslinya. "Karena tidak masuk akal untuk memberi informasi pribadiku di saat kami bekerja melawan orang jahat," katanya.
Ia pun memperingatkan kejadian semacam ini bisa muncul kembali. "Ini belum berakhir. Penyerang akan menyadari bagaimana kami menghentikannya, mereka akan mengubah kodenya dan akan memulai kembali. Jadi jangan lupa selalu update Windows," paparnya.
Jakarta - Seorang pemuda berusia 22 tahun asal Inggris dianggap pahlawan karena berhasil menghentikan penyebaran ransomware WannaCrypt atau sering juga dijuluki Wannacry ke tingkat yang lebih parah.
Tapi penyebaran itu bisa dihentikan oleh pakar sekuriti yang hanya mau disebut namanya sebagai MalwareTech. Dia tinggal di selatan Inggris dan diketahui bekerja untuk biro sekuriti Kryptos.
MalwareTech berhasil menemukan cara mematikan malware tersebut. Rupanya, ada tombol pembunuh di WannaCrypt yang bisa diaktifkan jika pembuatnya ingin menghentikan penyebarannya. Yaitu jika malware mengidentifikasi domain dalam keadaan live.
Jadi, pemuda ini melihat bahwa salah satu domain yang digunakan penyerang belum terdaftar. Maka dia mendaftarkan situs itu dan mengambil alihnya. Ternyata, malware menjadi tidak aktif.
"Kami berhasil mencegah penyebaran ransomware itu dan mencegahnya 'memeras' komputer baru sejak registrasi domain bersangkutan," sebutnya yang dikutip detikINET dari Guardian.
Meski sudah jadi pahlawan, ia tetap menolak menyebut identitas aslinya. "Karena tidak masuk akal untuk memberi informasi pribadiku di saat kami bekerja melawan orang jahat," katanya.
Ia pun memperingatkan kejadian semacam ini bisa muncul kembali. "Ini belum berakhir. Penyerang akan menyadari bagaimana kami menghentikannya, mereka akan mengubah kodenya dan akan memulai kembali. Jadi jangan lupa selalu update Windows," paparnya.
Indonesia Menjadi Target Serangan Terosis Cyber
CyberCrime & CyberLaw
Karawang - Ancaman serangan siber di 99 negara yang
diumbar oleh para peretas ternyata tidak main-main. Indonesia pun
ternyata sudah ikut jadi korban target serangan.
Kabar ini sudah beredar di kalangan para pegiat cyber security di Indonesia. Mereka pun mengakui, sejumlah Rumah Sakit sudah ada yang kena serangan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun ikut mengkonfirmasi.
"Ini bukan (kerjaan) hacker lagi, ini sudah katagori teroris. Hacker punya etika, tidak pernah menyerang Rumah Sakit," geram Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan kepada detikINET, Sabtu (13/5/2017).
Kominfo bersama sejumlah instansi terkait pun langsung melakukan koordinasi untuk menanggulangi serangan teroris siber tersebut. "Sebentar, tim kami sedang bekerja," ujar Semmy.
Praktisi keamanan internet dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, ternyata juga sudah mengetahui kabar disanderanya data-data sejumlah Rumah Sakit di Indonesia dengan teknik ransomware.
"Parah! RS Dharmais kena, RS Kanker Harapan Kita juga kena. Kayaknya, banyak Rumah Sakit yang kena. Itu yang kena masih untuk layani pasien lagi," sesal Alfons saat dihubungi terpisah.
Kabar ini sudah beredar di kalangan para pegiat cyber security di Indonesia. Mereka pun mengakui, sejumlah Rumah Sakit sudah ada yang kena serangan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun ikut mengkonfirmasi.
"Ini bukan (kerjaan) hacker lagi, ini sudah katagori teroris. Hacker punya etika, tidak pernah menyerang Rumah Sakit," geram Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan kepada detikINET, Sabtu (13/5/2017).
Kominfo bersama sejumlah instansi terkait pun langsung melakukan koordinasi untuk menanggulangi serangan teroris siber tersebut. "Sebentar, tim kami sedang bekerja," ujar Semmy.
Praktisi keamanan internet dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, ternyata juga sudah mengetahui kabar disanderanya data-data sejumlah Rumah Sakit di Indonesia dengan teknik ransomware.
"Parah! RS Dharmais kena, RS Kanker Harapan Kita juga kena. Kayaknya, banyak Rumah Sakit yang kena. Itu yang kena masih untuk layani pasien lagi," sesal Alfons saat dihubungi terpisah.
Langganan:
Postingan (Atom)